Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Minggu, 31 Juli 2011

Menemukan Allah dalam Tindakan

Sang Guru ditanya, "Bagaimana seseorang menemukan Allah di dalam tindakan?"

Ia menjawab, "Dengan mencintai tindakan itu secara sepenuh hati, tanpa memandang buah yang dihasilkan oleh tindakan itu."


- Anthony de Mello, 1998, Awakening: 
Conversations with the Master,
365 Daily Meditations,  
Chicago: Loyola Press, No. 324

Rabu, 20 Juli 2011

Ambil dan Terimalah

Ambillah, ya Tuhan, dan terimalah segenap kebebasanku
Ingatanku, pengertianku,
Dan segenap kehendakku,
Segala yang kumiliki dan kuanggap kupunya.
Engkau telah berikan semua bagiku.

Padamu, ya Tuhan, kukembalikan.
Segalanya adalah milikMu; gunakan sesuai kehendakMu.
Hanya Cinta dan RahmatMu
Cukup sudah itu bagiku.

- St. Ignasius dari Loyola (1491-1556)

Selasa, 19 Juli 2011

Doa Mohon Lepas Bebas

Aku mohon kepada-Mu ya Tuhan,
agar Engkau menyingkirkan segala sesuatu
yang memisahkan aku dari Engkau
dan Engkau dari aku.

Singkirkan segala sesuatu yang membuat aku tak pantas
Engkau pandang,
Engkau kuasai,
Engkau cela,
Engkau bicarakan,
Engkau baiki,
Engkau cintai.

Buanglah dariku setiap kejahatan,
yang menghalangi aku untuk melihat Engkau,
mendengar, mengecap, menikmati,
dan menyembah Engkau,
takut dan memperhatikan Engkau,
mengenal, percaya, mencintai, dan memiliki Engkau,
Sadar akan hadirat-Mu dan sedapat mungkin mengenyam Engkau.

Ini adalah apa yang aku minta untuk diriku
Dan yang aku inginkan sekali dari Engkau.


- Beato Petrus Faber SJ (1506-1546)

Sabtu, 16 Juli 2011

Doa untuk Bisnis

Ya Tuhan, kami percaya bahwa Engkaulah Tuhan kami, baik di pasar maupun di altar, baik di tempat kerja maupun di tempat doa. Semua pekerjaan yang mengusahakan terpenuhinya kebutuhan manusia untuk menyelenggarakan hidupnya adalah karya tangan-Mu dan dengan cara-Mu. Kemakmuran yang berasal dari karya kami adalah hadiah yang datang dari-Mu untuk kami gunakan demi kemuliaan-Mu, dan bukan demi kesenangan kami sendiri. Sementara Engkau menciptakan segala sesuatu untuk kami nikmati, kepuasan yang sejati hanyalah datang dari-Mu.

Ya Tuhan, kami mengakui bahwa kami berkali-kali telah menjadi bangga dan sombong karena kesuksesan kami; kami berpikir bahwa kesuksesan itu kami peroleh karena kami lebih cerdas, lebih berkualitas, lebih bekerja keras daripada orang lain. Kami kadangkala menempatkan sukses di atas integritas dan kekuasaan atas orang lain. Itu bukan kehendak-Mu, dan ini semua adalah dosa. Kami kerapkali membiarkan cinta kami akan kemakmuran memadamkan api keberanian dan belarasa kami pada orang lain. Kami membiarkan diri-Mu tetap berjarak aman dengan hidup kami, secara mental kami mengunci pintu bangunan gereja jauh dari kehidupan kami sehari-hari. Bagaimana mungkin kami bisa menggunakan kekuatan-Mu, bimbingan-Mu, dan cinta-Mu berkali-kali, jika kami hanya mengenal Engkau sebagai bagian nyata dari hidup kami di hari Senin seperti Engkau di hari Minggu.

Ya Tuhan, kami mohon kepada-Mu, agar kami mampu menjadi seorang pengusaha, seorang pekerja, seorang pejuang kemakmuran dan kesejahteraan, yang menghayati hidup secara etis, baik di ranah publik maupun di ranah pribadi. Kami akan bekerja dengan rajin, bekerja dengan segenap hati, seolah Engkau sendiri adalah pemimpin perusahaan kami sebagaimana Engkau ada. Kami akan menemukan apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, menemukan terang dan kegembiraan dari apa yang kami kerjakan dan dari apa yang Engkau ciptakan bagi kami. Dengan demikian orang lain akan melihat kenyataan kehadiran-Mu di dalam hidup kami dan menarik mereka kepada-Mu, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan bertahta, bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Kamis, 14 Juli 2011

Makna Gunungan

Ilustrasi blogweb "Villa Dulcis" yang berada di sebelah kanan atas ini adalah gambar gunung, atau "gunungan", yang oleh orang Jawa disebut dengan istilah "kayon". Kata "kayon" berasal dari kata "kayu", yang berarti hidup. "Kayon" atau "kayun" berarti kehidupan.

Di dalam kayon itu, terdapat: gapura (pintu masuk ke rumah) yang diapit oleh dua malaikat; atap gapura dengan sayap panjang di kanan dan di kiri; pohon besar dengan tiga buah dahan di kanan dan di kiri; di belahan kanan terdapat seekor domba dan di belahan kiri terdapat seekor babi hutan; di atasnya lagi binatang-binatang yang lain. Binatang-binatang itu saling berhadapan muka, dengan wajah yang tidak bersahabat.
Gambar gapura yang diapit dua malaikat bermakna kesatuan antara manusia dengan Tuhan. "Gapura tembunge Djawi, ateges manunggal rasa, surasaning asma Widi."

Sedangkan atap gapura dengan sayap panjang di kanan dan kiri artinya hidup. "Dene lar pangapitipun ateges urip". Pohon bercabang tiga bermakna pokok "kawruh sejati", pengetahuan tentang kesempurnaan. "Deleg iku kawruh jatine". Sempurna berarti satu; menjadi satu dengan asal-usul alam raya ini.

Binatang-binatang yang berada di atas atap, menggambarkan kesibukan kehidupan manusia yang tiada henti, saling berebut dan saling berbagi, saling bersahabat dan saling berkelahi.

Hidup di dunia ini masih banyak dipengaruhi oleh hawa nafsu. Nafsu kuning: pemuasan keinginan-keinginan, seperti kemewahan, kekuasaan, kekayaan. Nafsu merah: dusta, dengki, iri hati. Nafsu biru: pemuasan badani, seperti: makan, minum yang berlebihan, dan benda-benda lain.

Ketiga nafsu itu merongrong hidup. Karena itu, gambar dua malaikat bersayap bermakna sebagai "pepeling", pengingat akan perlunya pengendalian hawa nafsu. Hidup ini berasal dari Tuhan. Maka manusia harus berusaha kembali bersatu dengan Tuhan.

Dalam Kitab Antjala Djarwa oleh Raden Supardi, penampakan "kayon" dituturkan dengan bentuk tembang Dhandhanggula sebagai berikut:

Wruh kang tjitra pan wudjuding ardi, ing djro meksi gambar rupa-rupa, awit ngrawit pakartyane, pinrada mungguh, weh sengseme para mriksani, ngisor tengah pineta gapureng kedatu, pajoning pura sinartan, ing lar pandjang neng kanan kering respati, kawarneng kang wiwara.
Para ingapit gupala kekalih, ngemba Tjingkarabalaupata, sikep pedang lan tamenge, lungguh adjengkeng mungguh, aneng tlundhag sarwa mantesi, sanginggiling gapura pinetheng wreksa gung, ndjenggarang pinulet sarpa, pan sembada rinengweng pang tiga sisih, ambapang ngering nganan.
Antaraning pang ngandhap pribadi, madya sinung mukaning kemamang, mrengenges maweh semune, den ngandaping pangipun kanan sinung banteng mantesi, kering sardula korda, djeng-adjengan patut, istane lir pontjakara, weneh sinung gambar blegdaba kekalih, ugi ajun-ajunan.
Sangisoring pang kang angka kalih, isi kethek methangkrong ngedangkrang, sisihan lawan lutunge, asung srining pandulu, saselaning kang paksi-paksi, soring pang angka tiga katon manuk tjohung, angadjengken satowana, dene kang putjuk pineta kudhuping sari, antaraning puspita.
@@@

Rabu, 13 Juli 2011

Mengharapkan Kebahagiaan

Sang Guru belum juga mempunyai waktu untuk dapat menengok anak pertamanya yang telah lahir.

"Apa yang engkau inginkan kelak untuk anakmu setelah dia menjadi dewasa?", tanya seorang murid.

"Sangat bahagia", kata sang Guru.

- Anthony de Mello, 1998, 
Conversations with the Master:
365 Daily Meditations,
Chicago: Loyola Press, No. 204

Makna Rendah Hati

Rendah hati tidak boleh disamakan dengan rendah diri, perasaan rendah, gambaran diri yang miskin, atau sifat malu-malu. Itu semua bukan rendah hati. Rendah hati lebih daripada sekedar sadar akan kelemahan-kelemahan diri. Acapkali dikatakan bahwa rendah itu kebenaran. Artinya apa? Artinya, rendah hati itu mengacu pada fakta bahwa memang tidak ada seorang suami atau isteri yang sempurna, tidak ada orangtua yang sempurna, tidak ada anak yang sempurna, tidak ada komunitas yang sempurna, tidak ada atasan yang sempurna, tidak ada pemimpin perusahaan yang sempurna, tidak ada gereja yang sempurna, tidak ada negara yang sempurna. Kita sendiri juga tidak sempurna. Juga perbuatan-perbuatan kita pun tidak sempurna.

Untuk menerima semua ini kita dituntut untuk berani. Kita bisa berubah menjadi lebih baik jika kita berani mengubah apa yang telah kita terima. Ini semua adalah benar, tetapi rendah hati lebih daripada itu. Rendah hati lebih berfokus pada Tuhan daripada pada diri kita sendiri. Tuhan adalah Tuhan, dan kita adalah manusia. Rendah hati adalah sikap dasar yang berhubungan dengan struktur intrinsik dari segala realitas. Rendah hati tak berpegang pada diri sendiri, tidak pada sukses atau kegagalan, tidak pada kegembiraan atau kesedihan. Itulah mengapa orang yang rendah hati tidak pernah putus asa.

Rendah hati adalah sumber kepercayaan, keberanian, dan kegigihan yang tak pernah mengenal lelah. Sebaliknya, orang yang sombong mudah putusasa. Rendah hati juga siap menerima penderitaan, jika seandainya penderitaan itu juga merupakan bagian dari misi yang harus diemban. Jika kesiapan untuk menerima penderitaan itu kurang, maka kepahitan akan segera muncul. Keputus-asaan, loyo, kepahitan adalah lawan dari kerendahan hati.

Orang yang rendah hati tidak mengenal rival atau musuh tandingan. Ia tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia tidak pernah mengangan-angankan berada dalam persaingan, dalam arena perlombaan. Orang yang rendah hati pembawa damai. Dia hidup dalam situasi selaras dengan  Tuhan. Ia pembawa shallom atau damai sejahtera bagi dirinya, dan melalui dirinya orang lain mendapatkan rasa damai.

Contoh yang paling menarik bisa diambil dari sebuah kisah dalam Injil Lukas (Luk 18: 9-14) tentang perumpamaan di mana Yesus berbicara kepada mereka yang merasa diri benar, berbeda dengan orang-orang lain. Orang Farisi membandingkan diri dengan orang lain pada umumnya. Mereka merasa diri paling baik atau sekurang-kurangnya lebih baik daripada orang lain (tentu saja dalam kacamata pandang diri mereka). Berbeda dengan si tukang pemungut cukai yang lebih berfokus  pada Allah dan tidak mau membandingkan sama sekali. Inilah rendah hati.

Tidak adanya kerendahan hati mengakibatkan adanya banyak orang yang terluka hatinya, entah di dalam keluarga, di dalam komunitas, di tempat kerja, di dalam karya pelayanan. Kurangnya sikap rendah hati kerapkali terjadi di kalangan orang-orang yang hidupnya mengejar karir dan mengejar kenikmatan. Yesus kerapkali menemui orang seperti itu di kalangan para murid-Nya sendiri.

Ketika pengadilan Yesus berlangsung, Petrus mengatakan kepada seorang wanita di sekitar tungku perapian: “Aku tidak mengenal Dia” (Luk 22: 57). Setelah prediksi tentang kesengsaraan Yesus, anak Zebedeus yang ambisius mengejar karir, kemudian mendekati Yesus dan meminta ditempatkan di tempat utama dalam Kerajaan yang akan datang; tetapi dalam kisah selanjutnya, anak Zebedeus itu tak dikenal lagi di dalam Kisah Para Rasul. Semakin kita membuka diri pada Allah, maka Kerajaan Allah itu akan semakin nyata di dunia.

Selasa, 05 Juli 2011

Doa Menemukan Tuhan dalam Studi

Allah yang Mahamurah dan Maharahim, kami bersyukur kepada-Mu karena cinta dan rahmat-Mu yang selalu mengalir tiada henti dalam hidup kami. Kami anak-anak-Mu secara unik dan istimewa Engkau anugerahi talenta-talenta dan tugas untuk mengembangkan talenta-talenta itu. Dalam terang iman, kami menyambut tugas itu dengan berbagai cara hingga sedapat mungkin kami  menemukan jalan yang paling baik dalam membentuk hasrat mencintai-Mu dengan sepenuh jiwa raga dalam segala peristiwa hidup kami.

Pada diri Yesus, Putera-Mu, Engkau tampilkan bagi kami teladan hidup yang menjadi sumber inspirasi kami dalam menjalankan studi sekarang ini. Ia adalah pribadi yang seluruh hidup-Nya terarah kepada-Mu dan terbuka untuk terus belajar dengan aneka cara, mengenai apa saja, dari siapa saja, dan dengan siapa saja agar kemuliaan-Mu menjadi semakin tampak dalam hidup manusia.

Kami mohon kepada-Mu, teruslah mendorong kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami tahan uji dan senantiasa mempunyai semangat yang menyala di kala studi menjadi rutinitas harian kami, di kala usaha-usaha studi kami seakan tidak menghasilkan buah yang menggembirakan, dan di kala kami menemukan berbagai tantangan dan kesulitan studi yang seringkali menggoyahkan kepercayaan diri kami dan kepercayaan kami kepada-Mu.

Pimpinlah kami dan seluruh aktivitas studi kami agar kami secara utuh berkembang menjadi pribadi cerdas yang sanggup bersolidaritas, pribadi jujur yang berani kritis, dan pribadi berbelarasa yang gampang bekerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik sehingga di dalam hidup kami: iman, harapan dan cintakasih kami bertumbuh dengan sepenuh-penuhnya demi kemuliaan nama-Mu.

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

Jumat, 01 Juli 2011

Doa Cinta

Ya, Cinta yang abadi,
Jiwaku membutuhkan dan memilih Engkau selama-lamanya.

Datanglah ya Roh Kudus, dan kobarkanlah hati kami dengan cinta-Mu!
Untuk mencintai atau untuk mati!
Untuk mati dan untuk mencintai!
Untuk mati terhadap segala cinta yang lain dalam rangka hidup di dalam cinta Yesus, sehingga kami tidak mati selamanya.

Tetapi, supaya kami dapat hidup di dalam cinta-Mu yang abadi.

Ya, Penghibur jiwa kami, kami bernyanyi selamanya: “Hidup, Yesus!”, dan Yesus akan hidup!
Hidup Yesus, yang aku cintai!

Yesus, aku mencintai-Mu. Yesus yang hidup dan meraja selama-lamanya. Amin.

-    Francis de Sales

Doa di Saat Sulit

Tuhan,
Hidupku dipenuhi dengan banyak tantangan. Ada banyak perubahan yang sedang bergerak di sekitarku. Nampak terasa bahwa perubahan-perubahan ini membanjiri diriku. Banyak hati terluka. Lukanya melebihi luka yang aku derita. Tetapi di kegelapan malam, aku tahu bahwa Engkau bersamaku, meski aku tidak dapat merasakannya bahwa diri-Mu berada di sana.

Aku pasrahkan hatiku kepada-Mu. Aku serahkan hidupku kepada-Mu. Aku serahkan semua kekecewaanku, kepedihanku, dan penderitaanku, karena hanya Engkaulah yang dapat memahaminya. Aku satukan penderitaanku dengan penderitaan-Mu; hatiku dengan hati-Mu.

Sudilah kiranya Engkau menganugerahkan kepadaku kekuatan untuk bergerak maju, untuk gigih berjuang, dan untuk mengumumkan kemenangan dalam nama-Mu. Engkau adalah Terang dalam kegelapan, Engkaulah alasan mengapa aku hidup dan bergerak, dan mengapa aku menghayati keberadaanku sekarang.

Tidak ada hal lain di dalam hidup ini, yang sebanding dengan Engkau. Aku akan berpegang teguh pada-Mu. Aku akan mengkonsumsi Engkau, karena Engkau adalah roti kehidupan. Engkau memberikan kepadaku makanan untuk mengurus segala cobaan dan mengatasi segala cobaan itu. Engkau adalah Pembimbingku dan Penghiburku. Engkau adalah Kebangkitan dan Hidup. Engkau adalah Allahku, Engkau adalah segalanya. Hanya Engkaulah yang aku butuhkan dan aku inginkan, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

~ Jean M. Heimann