Saudara-saudari terkasih, pada hari Minggu, 6 Januari 2013 nanti, umat Katolik yang mengikuti rangkaian Novena di Gua Maria Tritis sudah sampai pada rangkaian Novena hari kelima. Tema yang kita ambil untuk doa Novena dan Misa hari itu adalah “Belajar dari Bunda Maria tentang Keutamaan “Mencintai Sesama.”
Cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama diperintahkan oleh
Allah di dalam satu rumusan kalimat yang sama. Dan perintah yang kita terima
dari Allah itu adalah bahwa barangsiapa mencintai Allah harus mencintai
sesamanya juga (1Yoh 4: 21). Santo Thomas mengatakan bahwa alasan untuk hal ini
adalah bahwa pribadi yang mencintai Allah mencintai semua orang yang dicintai
oleh Allah.
Pada suatu hari, Santa Catharina dari Genoa menyatakan: “Tuhan,
Engkau mengatakan bahwa aku harus mencintai sesamaku, tetapi aku dapat
mencintai tak seorang pun kecuali Engkau.” Allah menanggapi pernyataan Santa
Catharina itu dengan mengatakan: “Siapa saja yang mencintai Aku mencintai siapa
saja yang Aku cintai.” Tetapi karena dulu tidak pernah ada orang yang mencintai
dan juga tidak akan pernah ada orang yang mencintai Allah seperti Maria
mencintai Allah, maka dulu tidak ada orang yang mencintai sesama dan tidak akan
pernah ada orang yang dapat mencintai sesamanya seperti Maria mencintai
sesamanya.
Ketika Bunda Maria masih berada di dunia, cintakasihnya begitu
besar sehingga dia bisa membantu banyak orang yang membutuhkan tanpa diminta.
Kita melihat hal ini dengan jelas pada peristiwa perkawinan di Kana, ketika
Bunda Maria meminta kepada Yesus karena didesak oleh situasi yang
menggelisahkan keluarga yang sedang berpesta: “Mereka kehabisan anggur” (Yoh 2:
3). Bunda Maria meminta Yesus untuk segera membuat mukjizat. Betapa cepatnya
dia ingin selalu bertindak ketika sesamanya membutuhkan. Ketika dia pergi
berkunjung ke rumah Elisabeth untuk memenuhi tugas cintakasih, dia pergi ke
desa yang berada di perbukitan dengan terburu-buru (Luk 1: 30).
Tetapi Maria tidak bisa menunjukkan secara lebih penuh
cintakasihnya daripada yang sudah dia kerjakan ketika dia mempersembahkan kematian
puteranya demi keselamatan kita. Melihat hal itu, Santo Bonaventura mengatakan:
“Maria begitu mencintai dunia sehingga dia mempersembahkan puteranya sendiri
satu-satunya.” Hal ini juga memberikan inspirasi bagi Santo Anselmus untuk
menyatakan: “Ya Bunda Maria yang terberkati, kemurnianmu mengatasi kemurnian
para malaikat, dan cintakasihmu melebihi cintakasih para santo-santa.” “Dan
cintakasih Maria untuk kita tak berhenti meski Bunda Maria sudah berada di
surga,” kata Santo Bonaventura. “Sebaliknya, cintakasihnya makin bertumbuh
karena dia sekarang berada di dalam posisi yang lebih baik untuk melihat
kesusahan manusia.”
Karena itu, Santo Bonaventura menambahkan dengan mengatakan
bahwa belas kasih Bunda Maria kepada orang-orang yang mengalami kesusahan
sungguh luar biasa ketika dia masih berada di dunia, tetapi hal itu masih jauh
dari luar biasa bila dibandingkan dengan belas kasih yang dilakukan oleh Bunda
Maria sekarang ketika dia sudah berada dan menjadi Ratu di surga.
Santa Agnes menegaskan kepada Santa Bridgita bahwa tidak ada
seorang pun yang pernah berdoa meminta rahmat tidak menerima rahmat itu melalui
belas kasih Bunda Maria. Kita sungguh malang dan tidak beruntung jika kita
tidak meminta kepada Bunda Maria supaya dia menjadi pengantara bagi kita. Yesus
sendiri, seperti dikatakan kepada Santa Bridgita, mengatakan: “Jika kita tidak
berdoa dan memohon kepada Bunda Maria, maka tidak ada harapan untuk dapat
memperoleh belas kasih.”
“Terberkatilah orang yang mendengarkan perintah-perintah-Ku,
orang-orang yang meneladan cintakasih-Ku, dan mempraktekkan bahwa cintakasih
kepada sesama,” kata Yesus kepada Maria, “Berbahagialah orang yang mendengarkan
daku … Berbahagialah orang yang setiap hari menunggu pada pintuku, dan menjaga
tiang pintu gerbangku.” (Amsal 8: 33-34).
Santo Gregorius Nazianzen memberikan keyakinan kepada kita
bahwa tidak ada jalan yang lebih baik kecuali jalan yang membuat Maria
mencintai kita, yaitu jalan mempraktekkan cintakasih kepada sesama. Pernyataan
Santo Gregorius itu persis sama dengan apa yang dikatakan Yesus kepada kita,
“Berbelaskasihlah sebab Bapa itu berbelas kasih. Demikian juga Maria mengatakan
kepada kita, “Berbelaskasihlah sebab Ibumu berbelas kasih.”
Kita menerima bahwa cintakasih kepada sesama akan menjadi
ukuran yang dipakai Allah dan Maria, yang ditunjukkan kepada kita ketika kita
membaca kembali sabda Tuhan berikut ini: “Berilah dan kamu akan diberi: suatu
takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.” (Luk 6: 38).
Santo Methodius pernah mengatakan: “Jika orang memberikan
sesuatu kepada orang miskin, dia akan mendapatkan Firdaus sebagai imbalan.”
Santo Paulus menambahkan bahwa cintakasih kepada sesama membuat kita bahagia,
baik bahagia di dunia maupun bahagia di dunia yang akan datang. Kebajikan
menguntungkan dalam segala aspek, karena hal itu sudah merupakan janji bahwa
cinta kepada sesama membawa kebahagiaan bagi hidup yang sekarang dan bagi hidup
yang akan datang (1Tim 4: 8).
Santo Yohanes Chrysostomus mengomentari teks Kitab Amsal “Siapa
menaruh belaskasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan
membalas perbuatannya itu,” (Amsal 19: 17), dengan mengatakan: “Barangsiapa
membantu orang yang membutuhkan, dia telah membuat Allah punya hutang padanya.”
Maka, pada hari ini, kita secara khusus memohon kepada Allah
agar kita diperkenankan untuk meneladan Bunda Maria dalam hal keutamaan
mencintai.
Ya Bunda Maria yang berbelas kasih, engkau
memiliki perhatian yang sungguh besar pada siapa saja sehingga mereka boleh
mengalami hidup yang sejahtera. Kami mohon kepadamu juga, sudilah kiranya
engkau memberikan perhatian pada masalah, kesusahan dan tantangan hidup yang
sedang kami hadapi. Sudilah kiranya engkau mengerti dengan baik apa yang
menjadi masalah dan kesusahan kami. Bimbinglah kami agar kami dapat hadir
menghadap Allah yang akan memberikan kepada kami segala sesuatu yang kami
butuhkan. Kami mohon dengan perantaraanmu, semoga Allah berkenan mengizinkan
kami untuk bisa meneladan engkau dalam hal mencintai, mencintai Allah dan
mencintai sesama kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar