Devosi kepada Maria sebagai Ratu Para Rasul merupakan salah satu devosi yang paling kuno di dalam Gereja. Maria adalah rasul, baik ketika Yesus masih hidup bersamanya di dunia maupun ketika Yesus sudah bangkit. Allah berlanjut memberikan segala rahmat melalui Maria. Jika Allah menghendaki, Kristus akan berkenan datang kepada kita melalui Maria, yakni: “lahir dari seorang wanita” (Gal 4: 4).
Kristus memulai karya kerasulannya melalui Maria di Kana; karya perutusan dimulai Maria dari senakel. Dan demikianlah sepanjang sejarah semua karya kerasulan mendapatkan asal-usulnya dan kekuatannya melalui Maria. Tanpa Allah, tidak ada sesuatu ciptaan pun di dunia ini; dan tanpa Maria, tidak ada Kristus dan tidak ada Gereja.
Maria memulai karya perutusannya sebagai Ratu para Rasul di senakel, yakni ruang atas tempat Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama dengan para murid-Nya. Di sana Maria mengumpulkan para rasul, menghibur mereka, dan membantu mereka dalam doa. Bersama dengan mereka Maria berharap, berkehendak dan berdoa; bersama dengan mereka permohonan disampaikan dan Maria menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta.
Maria adalah Ratu para Rasul karena dia dipilih menjadi Bunda Yesus Kristus dan memberikan Yesus kepada dunia; Maria dijadikan Bunda para Rasul dan Bunda kita oleh Yesus sang Penyelamat kita yang tersalib. Maria tinggal bersama dengan para rasul sementara menunggu kehadiran Roh Kudus, dan kemudian mereka bersama-sama pula memperoleh kelimpahan rahmat adiodrati pada hari Pentakosta. Maria yang tersuci telah dan akan selalu menjadi sumber mata air bagi setiap kerasulan.
Maria telah melakukan kerasulan universal yang menjangkau semua orang. Kerasulan doa, kerasulan keteladanan, kerasulan penderitaan, itulah kerasulan yang Maria lakukan. Orang lain sudah mempraktekkan ajaran tertentu dari Injil; tetapi Maria sudah menghayati semua ajaran dari Injil itu. Maria adalah penuh rahmat, dan kita menarik rahmat dari kelimpahan rahmat yang dimiliki Maria.
Maria menarik orang-orang yang tekun untuk menangani berbagai karya kerasulan, kemudian melindungi karya kerasulan itu, dan mempertahankan karya kerasulan itu. Maria memberikan kepada setiap kerasulan, kehangatan cintanya dan terang cahaya wajahnya. Maria menunjukkan Yesus di dalam cara yang tidak bisa disejajarkan selama sepanjang segala abad. Kerasulan Maria adalah kerasulan tingkat tinggi yang tidak pernah sama dan sebanding dengan kerasulan-kerasulan yang lain.
Maria memberikan Yesus kepada dunia dan bersama Yesus datanglah segala berkat yang lain. Karena Maria, kita memiliki Gereja: “Maria adalah Bunda Gereja bukan hanya karena dia adalah Bunda Kristus, tetapi juga karena “ia memancarkan sinar keteladanannya kepada seluruh komunitas, karena dia adalah panutan dalam keutaman” (Lumen Gentium, artikel 55 dan 65). Maria pada saat sekarang ini masih meneruskan fungsi keibuannya dari surga sebagai mitra kerjasama dalam hal kelahiran dan pengembangan hidup ilahi di dalam jiwa individu-individu dalam rangka karya penebusan” (kata Paus Paulus VI).
Karena Bunda Maria menduduki posisi paling penting di dalam rencana keselamatan Allah, maka semua manusia harus memberikan hormat kepadanya. Siapa saja yang ikut menyebarluaskan devosi kepada Bunda Maria Ratu para Rasul adalah pewaris kerasulan umat manusia, karena devosi kepada Maria adalah warisan kekayaan. Mereka yang terberkati adalah orang-orang yang memiliki warisan kekayaan kerasulan itu. Devosi kepada Maria tak akan pernah tanpa rahmat; di dalam keadaan bahaya apa pun, dan di setiap situasi lingkungan macam apa pun mereka akan selalu memiliki sarana untuk memperoleh rahmat dari Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar