— Angel
Ungkapan di atas adalah sebuah visi pribadi mengenai hidup. Orangtua ingin menjadi model atau panutan bagi anak-anaknya. Mereka ingin mengajar anak-anaknya dengan integritas dan sesuai dengan kenyataan hidup yang pernah dialaminya, untuk menunjukkan kepada orang lain apa artinya hidup. Orangtua ingin mendorong anak-anaknya menjadi seorang pribadi dan warganegara yang baik. Orangtua ingin anak-anaknya menjadi orang yang hidupnya gembira, pejuang yang punya jiwa mengalahkan tantangan, berani dan tahu bagaimana caranya menerima kegagalan di dalam hidup, dan menjadi murid Tuhan yang baik.
Visi pribadi dapat membimbing dan memberikan arah yang perlu untuk menjalani hidup sehari-hari. Visi pribadi membantu untuk memilih apa yang harus dilakukan ketika kita berhadapan dengan realitas kehidupan. Visi pribadi dapat menjadi terang dalam kegelapan untuk menemukan kembali jalan yang benar. Visi pribadi menerangi jalan hidup.
Berikut ini adalah tiga bait (pupuh) lagu (tembang) Dhandhang Gula, yang diberi judul “Oboring Urip” (Pelita Hidup) yang mengungkapkan visi seorang pribadi mengenai hidup dan nilai-nilai keutamaan seperti apa yang harus dijadikan pegangan dalam hidup. Inilah nasihat terakhir dari seorang Bapa bernama Yusuf Padjar Hadisuwita kepada anak dan cucunya, sebelum dia pergi menghadap Sang Sumber Hidup, pada tanggal 14 Juli 2009.
Dhandhang Gula
Rinumpaka ing sekaring manis
Bapa, eyang, yang buyut sutresna
Duk sowan pangayunane
Dinten selasa nuju
Pasaran pon jangkeping ari
Tanggal kaping pat belas
Juli wulanipun
Tahun cinandra sengkala
Kori Swarga Tumenga Dinulu yekti
Tinuntun Dyah Maria
Ngajengaken seda paring weling
Kang ginelung ing sangang perkara
Minangka pandom uripe
Ditansah padha rukun
Andhap asor, sabar ing ati
Narima lan prasaja
Kinanthenan jujur
Sumarah marang Pangeran
Rigen mugen tawekel jroning makarti
Sarta seneng dedana
Wigatekna piwelingku iki
Sukur bage bisa katindakna
Ing madya pasrawungane
Sanak kadang sedulur
Sumrambahe marang sesami
Aja lali sembahyang
Minangka pikukuh
Piwelingku kang pungkasan
Aja sedhih bapak arep sowan Gusti
Allah Rama ing swarga.
Putra-putra bapak ibu swargi
Kang tinilar seda puput yuswa
Sudjaryati pembarepe
Kaloro lan katelu
Suratiyah tuwin Sunhadji
Kaping catur Sarwita
Ratmi lima iku
Budi lan Yayuk sad sapta
Hasta nawa nenggih Antok sarta Sutris
Sang wuragil Raharja.
Putra-putra bapak ibu swargi
Kang tinilar seda puput yuswa
Sudjaryati pembarepe
Kaloro lan katelu
Suratiyah tuwin Sunhadji
Kaping catur Sarwita
Ratmi lima iku
Budi lan Yayuk sad sapta
Hasta nawa nenggih Antok sarta Sutris
Sang wuragil Raharja.
Magelang, 12 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar