“Tadi malam anakku yang masih kecil mengakui di hadapanku apa yang dia rasakan sebagai sesuatu yang salah. Dia berlutut di depan kakiku, dan berdoa sambil menangis: “Tuhan yang Mahakasih, jadikan aku seorang pria seperti ayahku, bijaksana dan kuat. Saya percaya bahwa Engkau bisa”.
Kemudian, ketika ia sudah tertidur, saya berlutut di sisi tempat tidurnya, sambil mengakui dosa saya, dan kemudian saya berdoa sambil menundukkan kepala rendah-rendah: “Ya, Tuhan, jadikanlah aku seorang anak, seperti anakku yang sekarang ini berada di sisiku, murni, terus terang, dan percaya kepada-Mu dengan iman yang tulus.’”
- James Dalton Morrison (ed.),
Masterpiece of Religious Verse,
Masterpiece of Religious Verse,
New York: Harper & Brothers Publishers, 1948.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar