Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Rabu, 24 Agustus 2011

Doa sebagai Mendengarkan

Sejak dulu saya memahami bahwa doa itu adalah berbicara kepada Tuhan. Pada kenyataannya, definisi tentang doa semacam itu yang saya ingat: doa adalah berbicara kepada Tuhan. Dalam pengertian seperti itu, doa melibatkan aktivitas berbicara tentang keprihatinan kita, kebutuhan kita, dan dambaan kita kepada Tuhan. Doa kita mengerti sebagai bicara kepada Tuhan.

Tetapi saya kemudian belajar juga tentang sisi lain dari doa. Sisi lain itu adalah mendengarkan Tuhan. Doa itu mendengarkan, menciptakan ruang di dalam hidup kita dan meminta kepada Tuhan untuk mengisinya. Doa itu tidak lain membuka diri kepada Roh Kudus dan mencari panduan dan bimbingan Roh Kudus di dalam hidup kita. Bagian yang sungguh mengagumkan dari doa adalah mendengarkan Tuhan.

Doa sebagai aktivitas mendengarkan merupakan bagian dari pengajaran Kitabsuci mengenai doa. Penulis Kitabsuci tahu bahwa doa itu melibatkan usaha membuka ruang di dalam hidup kita dan meminta Tuhan untuk mengisinya. Doa itu mendengarkan dan mencari Roh Kudus. Doa itu membuka diri kita dengan suatu keyakinan bahwa Allah akan mengisi kita.

Kutipan dari Kitabsuci berikut ini memberikan pengertian kepada kita bahwa dimensi vital dari doa adalah mendengarkan, membuka diri kepada Tuhan dan istirahat di dalam Tuhan.

Mazmur 46: “Tenanglah, dan ketahuilah bahwa aku adalah Allah.”
Mazmur 37: 7: “Istirahatlah di depan Tuhan, dan tunggulah dengan sabar untuk berjumpa dengan-Nya”
Ayub 33: 33: “Dengarkan Aku, tenanglah, dan aku akan mengajar kamu tentang kebijaksanaan”
Mateus 11: 28: Yesus sendiri mengundang kita untuk datang kepada-Nya ketika kita berbeban berat, dan mendapatkan istirahat.

Ada suatu pemahaman yang mendalam mengenai doa di sini. Kerapkali Tuhan bicara kepada kita di dalam keheningan. Kerapkali di dalam keheningan seperti itu Tuhan berbagi dengan kita. Bagian doa adalah belajar mendengarkan Tuhan dan membuka diri kepada Tuhan.

Pemazmur memahami keheningan  itu sebagai aktivitas menunggu di hadapan Tuhan. Bagi mereka, doa itu menunggu Tuhan. Doa menjadi suatu waktu untuk menunggu, menantikan, mendengarkan, dan mencari, ketika kita memfokuskan hidup kita kepada Tuhan.

Itu berarti bahwa dimensi penting dari doa adalah menunggu di hadapan Tuhan dan mendengarkan Tuhan. Doa berarti membuka diri dan menunggu karena kita mencari Tuhan yang secara nyata lebih dekat dengan kita daripada yang kita pernah sadari.

Dalam kehidupan modern kita menjadi orang sibuk. Kita tidak menunggu. Kita sibuk mengerjakan sesuatu. Kita ingin segala sesuatunya instan dalam mengakses segala sesuatu, dari uang tunai yang diambil dari amplop langsung jadi hamburger. Kita tidak menyukai keheningan. Kita lebih suka bicara dan mencoba mengisi setiap waktu dengan menyelesaikan sesuatu. Saya tidak tahu bagaimana keadaan anda semua; tetapi yang saya ceritakan ini adalah pengalaman saya.

Biasanya kalender sudah penuh acara untuk setiap tahun. Ada empat pertemuan setiap hari. Ada 6 telepon yang harus saya hubungi. Satu kotbah atau renungan pendek harus saya tulis. Dua bab bahan kuliah harus saya siapkan; mengantar anak kursus bahasa Inggris. Saya kadang takut kalau Tuhan mau bicara dengan saya dan sementara itu saya tidak punya waktu dan ruang yang tersisa untuk-Nya. Setiap orang sibuk dengan diri sendiri: mengerjakan segala sesuatu, menulis email, menjawab sms, mengakses internet, dll. Nokia menjadi santo/santa pujaan baru. Tuhan mengajar kita untuk menunggu, mendengarkan dan mencari.

Tuhan memberi nasihat kepada kita bagaimana menghadapi jaman modern, bagaimana gaya hidup kita harus diperbaiki. Waktu untuk refleksi adalah penting untuk kesehatan kita. Tuhan adalah Tuhan; dan bagian dari hidup yang beriman adalah belajar mencari Tuhan.

Ilmu yang baik di jaman modern adalah belajar untuk mendengarkan Tuhan. Untuk mendengarkan Tuhan, kita perlu membuka diri, menyediakan ruangan di dalam hidup kita, untuk meminta Tuhan untuk masuk ke dalam diri kita. Karena Tuhan berbicara dengan kita; dan kerapkali Tuhan bicara dalam keheningan.

Bagaimana kita bisa membuka waktu dan ruangan di dalam hidup kita untuk Tuhan? Kita menemukan berbagai cara untuk menyediakan waktu dan ruang bagi Tuhan untuk berbicara. Antara lain adalah refleksi dan meditasi dengan sumber Kitab Suci. Bacalah Kitabsuci dan renungkan apa yang dikatakan di sana. Bawalah teks Kitabsuci itu dalam kehidupan sehari; dengarkan dan pahamilah.@@@

Jumat, 05 Agustus 2011

Doa untuk Penderita Kanker

Doa Penderita Kanker dengan Perantaraan St. Peregrinus

Ya Santo Perigrinus, Bunda Gereja yang kudus menyatakan bahwa engkau adalah pelindung bagi siapa saja yang menderita sakit kanker. Dengan penuh percaya aku datang menghadapmu untuk meminta bantuanmu di saat-saat aku menderita sakit ini. Aku memohon kepadamu, sudilah kiranya engkau berkenan menjadi perantara bagiku. 

Mohonkan kepada Allah agar Dia berkenan menyembuhkan penyakitku, jika itu memang kehendak-Nya. Mohonlah bersama dengan Santa Perawan Maria yang tersuci, Bunda Sapta Duka, yang sungguh engkau cintai. Dalam kesatuan dengan Bunda Maria, dulu engkau telah menghadapi penderitaanmu karena sakit kanker, maka sudilah kiranya Bunda Maria juga berkenan membantu aku dengan doa dan penghiburannya yang sungguh berdaya-guna bagiku dalam menghadapi sakit dan penderitaan ini.

Tetapi jika memang kehendak Allah sehingga aku harus menanggung sakit ini, berikanlah kepadaku keberanian dan kekuatan untuk menerima segala kesulitan dan penderitaan yang datang dari tangan Allah yang mencintai, dengan penuh kesabaran dan penyerahan diri, karena Allah mengetahui apa yang terbaik untuk keselamatan jiwaku. 

Ya, Santo Peregrinus, jadilah sahabatku dan pelindungku. Bantulah aku untuk dapat meniru teladanmu dalam menerima penderitaan, dan menyatukan diriku bersama dengan Yesus yang tersalib dan Bunda Maria Bunda Sapta Duka, seperti engkau dulu pernah melakukannya. Aku persembahkan sakit dan penderitaanku ini kepada Allah dengan segala cinta yang mendalam dari lubuk hatiku, demi kemuliaan-Nya dan demi keselamatan jiwa-jiwa, terutama jiwaku. Amin.


Doa untuk Penderita Kanker dengan Perantaraan St. Peregrinus

Ya, Santo Peregrinus, engkau terkenal sebagai “pembuat mukjizat”, karena memang telah membuat banyak mukjizat dan memiliki kemampuan khusus yang dianugerahkan oleh Allah kepada engkau. Selama bertahun-tahun engkau sendiri telah mengalami penderitaan karena sakit kanker yang merusak urat-urat dalam tubuhmu. Kami percaya bahwa engkau bisa menjadi sumber rahmat bagi kami ketika kekuatan manusia sudah tidak mampu lagi menanggung penderitaan karena sakit. Engkau telah mengalami sendiri bagaimana Tuhan Yesus berkenan turun dari salib, mendatangi engkau dan menyembuhkan engkau dari segala sakit yang engkau derita. 

Sudilah kiranya sekarang engkau menjadi perantara bagi kami, untuk berkenan memintakan kepada Allah dan kepada Bunda Maria, rahmat kesembuhan bagi saudara kami, yang sedang menderita sakit kanker. Kami percayakan saudara kami ini (hening sejenak, dan sebut nama si sakit) kepadamu. Bantulah kami dengan perantaraanmu yang penuh kuat-kuasa, agar Allah berkenan memberikan rahmat kesembuhan itu bagi saudara kami yang sakit, jika Allah berkenan menghendaki demikian. Dan kami berjanji akan memuji Allah, sekarang dan sepanjang masa, dengan nyanyian penuh syukur atas segala kebaikan dan belaskasih Allah yang turun atas kami karena perantaraanmu. Amin.