Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Sabtu, 05 Maret 2011

Doa dan Penderitaan

"Marilah kepada-Ku", sabda Tuhan, "semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11: 28-30)

Di sini makna doa menjadi nyata. Berdoa berarti menyatukan diri dengan Yesus. Mengangkat seluruh dunia melalui Dia kepada Allah dalam teriakan minta pertolongan, pengampunan, pendamaian, penyembuhan, dan belas kasih.

Karena itu, berdoa berarti menghubungkan apa saja yang merupakan perjuangan dan kepedihan manusia, yang kita hadapi: entah itu kelaparan, penyiksaan, penyingkiran, penggusuran, pengkhianatan, fitnah, atau bentuk apa pun dari penderitaan fisik atau mental, dengan hati Yesus yang lembut dan rendah hati.

Doa membawa setiap kesedihan kepada sumber penyembuhan. Doa membiarkan kehangatan cinta Yesus mencairkan kebekuan dan dinginnya kemarahan. Doa membuka ruang di mana kegembiraan menggantikan kesedihan, belaskasih menggantikan kepahitan, cinta menggantikan ketakutan, kelembutan dan perhatian mengatasi kebencian dan ketidakpedulian.

Tetapi di atas semua itu, doa adalah cara untuk menjadi dan tinggal di dalam bagian misi Yesus untuk menarik semua orang supaya senantiasa berada dalam keakraban rangkulan cinta kasih Allah. @@@

- Henri NJ. Nouwen, 1999,  
The Only Necessary Thing: Living a Prayerful Life,
New York: The Crossroad Publishing Company, p. 36.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar