Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Senin, 23 April 2012

Visi Sebagai Pelita Hidup

I will be a good model to every child, to teach them with heart, with integrity, and reality, to show the real meaning of life. Encourage them to be a good person and citizen. To live my life full of joy, to be a great challenger and know how to accept failures in life, and be a good follower of God.
— Angel

Ungkapan di atas adalah sebuah visi pribadi mengenai hidup. Orangtua ingin menjadi model atau panutan bagi anak-anaknya. Mereka ingin mengajar anak-anaknya dengan integritas dan sesuai dengan kenyataan hidup yang pernah dialaminya, untuk menunjukkan kepada orang lain apa artinya hidup. Orangtua ingin mendorong anak-anaknya menjadi seorang pribadi dan warganegara yang baik. Orangtua ingin anak-anaknya menjadi orang yang hidupnya gembira, pejuang yang punya jiwa mengalahkan tantangan, berani dan tahu bagaimana caranya menerima kegagalan di dalam hidup, dan menjadi murid Tuhan yang baik.

Visi pribadi dapat membimbing dan memberikan arah yang perlu untuk menjalani hidup sehari-hari. Visi pribadi membantu untuk memilih apa yang harus dilakukan ketika kita berhadapan dengan realitas kehidupan. Visi pribadi dapat menjadi terang dalam kegelapan untuk menemukan kembali jalan yang benar.  Visi pribadi menerangi jalan hidup. 

Berikut ini adalah tiga bait (pupuh) lagu (tembang) Dhandhang Gula, yang diberi judul “Oboring Urip” (Pelita Hidup) yang mengungkapkan visi seorang pribadi mengenai hidup dan nilai-nilai keutamaan seperti apa yang harus dijadikan pegangan dalam hidup. Inilah nasihat terakhir dari seorang Bapa bernama Yusuf Padjar Hadisuwita kepada anak dan cucunya, sebelum dia pergi menghadap Sang Sumber Hidup, pada tanggal 14 Juli 2009.

Dhandhang Gula

Rinumpaka ing sekaring manis
Bapa, eyang, yang buyut sutresna
Duk sowan pangayunane
Dinten selasa nuju
Pasaran pon jangkeping ari
Tanggal kaping pat belas
Juli wulanipun
Tahun cinandra sengkala
Kori Swarga Tumenga Dinulu yekti
Tinuntun Dyah Maria

Ngajengaken seda paring weling
Kang ginelung ing sangang perkara
Minangka pandom uripe
Ditansah padha rukun
Andhap asor, sabar ing ati
Narima lan prasaja
Kinanthenan jujur
Sumarah marang Pangeran
Rigen mugen tawekel jroning makarti
Sarta seneng dedana

Wigatekna piwelingku iki
Sukur bage bisa katindakna
Ing madya pasrawungane
Sanak kadang sedulur
Sumrambahe marang sesami
Aja lali sembahyang
Minangka pikukuh
Piwelingku kang pungkasan
Aja sedhih bapak arep sowan Gusti
Allah Rama ing swarga.

Putra-putra bapak ibu swargi
Kang tinilar seda puput yuswa
Sudjaryati pembarepe
Kaloro lan katelu
Suratiyah tuwin Sunhadji
Kaping catur Sarwita
Ratmi lima iku
Budi lan Yayuk sad sapta
Hasta nawa nenggih Antok sarta Sutris
Sang wuragil Raharja.

Magelang, 12 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar