Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Jumat, 03 Juni 2011

Maria Ratu Para Rasul

Pada tanggal 4 Juni 2011, umat Katolik sedunia akan merayakan pesta Santa Perawan Maria Ratu para Rasul. Devosi kepada Bunda Maria Ratu Para Rasul, adalah salah satu devosi tertua dalam Gereja. Setelah Kristus dan bersama dengan Kristus, Maria adalah rasul. Allah masih terus menerus memberikan segala rahmat-Nya melalui Bunda Maria, yang menghendaki agar Kristus berkenan datang kepada kita melalui Bunda Maria: “lahir dari seorang wanita” (Gal 4: 4).

Setiap Rasul dan setiap rasul sejati, memiliki hidup dan tindakannya dari Maria. Karena itu, hidup dan tindakan itu berasal dari Kristus: “ … Yesus, yang adalah rasul dan imam agung dari pengakuan kami” (Ibr 3: 1). Kristus memulai kerasulan-Nya melalui Maria di Kana, perutusan rasul mulai melalui Maria di senakel. Selama berabad-abad, semua kerasulan berasal dari Maria dan mendapatkan kekuatannya dari Maria. Tanpa Allah, tidak ada segala sesuatu. Tanpa Maria, tidak ada sesuatu di dalam Kristus, dan tidak ada sesuatu di dalam Gereja.

GELAR MARIA RATU PARA RASUL

Dari mana gelar Maria sebagai Ratu Para Rasul berasal? Maria Ratu para Rasul dipahami sebagai gelar untuk pertama kalinya muncul para litani para kudus versi paling tua dari Loreto, Paris, pada akhir abad ke-12, dan litany dari Padua para akhir abad ke-14. Pesta liturgy ditetapkan pada tahun 1890 (17 Mei) atas permintaan dari para imam Pallottine, dan diadopsi oleh sejumlah keuskupan dan kongregasi religius. Dalam versi yang lebih tua dari Missale Romanum, dijadwalkan pada hari Sabtu setelah kenaikan Tuhan (kira-kira jatuh pada tanggal 21 Mei, dan sampai sekarang). Ada sekitar tujuh kongregasi religius yang berada di bawah naungan nama Maria Ratu para Rasul. Banyak kongregasi dengan arah kerasulan khusus, Maria menjadi pelindung (Salvatorian, Claretian, Pallottine, Misionaris dari Steyl, dll.)

Akar alkitabiah dari gelar ini adalah Kis 1: 13-14 yang memperlihatkan Maria berada di tengah-tengah para rasul. Tema yang menekankan peran Maria bersama para rasul ini adalah teman yang jauh lebih tua daripada tema-tema yang lain. Dalam homili yang disampaikan oleh Cyrilus dari Alexandria, Maria digambarkan sebagai tokoh yang membimbing setiap makhluk kea rah kebenaran. Mengapa? Karena Maria membawa terang dunia. Melalui Maria, para rasul mewartakan keselamatan kepada dunia.

SEJARAH

Pesta Ratu para Rasul ditetapkan oleh Kongregasi Ibadat pada hari Sabtu pertama setelah kenaikan Tuhan. Maria memulai perutusannya sebagai ratu para rasul di senakel. Ia mengumpulkan para rasul, menghibur mereka dan membantu mereka dalam doa. Bersama-sama dengan para rasul Maria mengharapkan, menghendaki dan mendoakan; bersama dengan mereka permohonan Maria diperhatikan, dan Maria menerima Roh Kudus pada hari Pantekosta.

Maria adalah Ratu para rasul, karena dia dipilih menjadi Bunda Yesus Kristus, dan untuk memberikan Yesus kepada dunia; Maria dijadikan Bunda para rasul dan Bunda kita oleh penyelamat kita di kayu salib. Dia bersama dengan para rasul menunggu turunnya Roh Kudus, memperoleh bagi mereka kelimpahan rahmat adikodrati yang mereka terima pada Pantekosta. Perawan Maria yang paling suci ini telah dan selalu menjadi sumber mata air yang tak pernah kering bagi setiap rasul.

Dia melakukan kerasulan yang menjangkau semua orang yang lain. Kerasulan doa, kerasulan keteladanan yang baik, kerasulan penderitaan, Maria memenuhi semuanya. Orang lain sudah melaksanakan pengajaran tertentu tentang Injil, Maria telah menghayati semua ajaran itu. Maria penuh dengan rahmat, dan kita semua menarik dari kelimpahannya.

Maria menarik usaha-usaha ke berbagai rasul, kemudian melindungi mereka dan membela mereka dalam karya. Maria merangkul setiap rasul dengan kehangatan cinta dan terang air mukanya. Maria menunjukkan Yesus di dalam suatu cara yang tak akan pernah disejajarkan dengan orang lain dalam sepanjang segala abad. Kerasulan Maria adalah kerasulan tingkat paling tinggi, tak pernah disamai, tak pernah dilampaui.

Maria memberikan Yesus kepada dunia dan bersama Yesus datang memberikan rahmat yang lain. Kemudian, karena Maria kita memiliki Gereja: “Maria adalah Bunda Gereja, tidak hanya karena ia adalah Bunda Kristus, tetapi juga karena dia adalah model segala keutamaan” (LG 55, 65). Dia sekarang tetap berlanjut memenuhi fungsinya sebagai ibu surgawi, sebagai teman sekerja di dalam melahirkan dan mengembangkan kehidupan ilahi di setiap jiwa yang ditebus. Nilai apa yang tidak kita terima melalui Maria? Adalah kehendak Allah bahwa setiap rahmat harus datang kepada kita melalui Maria.

Karena Bunda yang terberkati itu menduduki posisi yang paling penting di dalam rencana keselamatan Allah, maka semua manusia hendaknya memberikan penghormatan kepadanya. Barangsiapa menyebarluaskan devosi kepada Ratu para rasul, dia adalah pendukung kerasulan untuk kesejahteraan umat manusia, karena devosi kepada Maria adalah harta warisan. Yang terberkati adalah orang yang memiliki warisan ini. Devosi kepada Maria tidak akan pernah tanpa rahmat; di dalam setiap bahaya, di setiap lingkungan situasi, mereka akan selalu memiliki sarana untuk mendapatkan rahmat apa pun juga dari Allah.

Beberapa kongregasi religius mempraktekkan devosi kepada Maria di bawah judul Ratu para rasul, dan kongregasi-kongregasi yang didirikan oleh Beato James Alberione (serikat St Paulus, Suster-suster St Paulus, dan beberapa yang lain) juga mempraktekkan devosi ini. Pada abad ke-20, Beato Alberione memajukan devosi ini dengan cara khusus.

1 komentar: