Yesus, sang Pemimpin, terima kasih karena kami Kauberi kesempatan dan Kauajak untuk senantiasa berbenah diri, agar kami kian berkepribadian matang, penuh disiplin diri, dan hidup rohani yang mendalam, namun tetap berpenampilan sederhana dan rendah hati.
Ingatkanlah kami agar di tengah kesibukan selalu rela kembali hening di hadapan-Mu; menyadari diri sebagai alat-Mu yang hidup, patuh dan setia, yang tidak salah tangkap akan fungsi dan peranan kami.
Hati kami begitu dipenuhi rasa syukur, atas rahmat-Mu yang luar biasa, bekerja di tengah kami.
Semoga orang tidak terpaku, terpesona, melihat diri kami dengan segala kualitas dan keterbatasannya, melainkan mengagungkan Bapa-Mu dan Bapa kami yang ada di surga.
Kemudian setelah menimba semangat dari-Mu, bersedia Kauutus kembali dan dibimbing Roh-Mu berani berprakarsa, bekerja lebih aktif, dan tidak pasif menunggu.
Tuntunlah kami agar dalam mengembangkan tugas kami, tetap bersikap melayani, dan dilandasi kasih, memperlakukan orang lain sebagai saudara.
Ajarlah kami untuk berjiwa pemimpin, bagai bapak dan berhati ibu:
Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab pribadi dengan segala konsekuensinya, yang bisa berupa salib atau pun piala pahit.
Mau berdialog, tetapi bisa bersikap tegas dan bila perlu berani menegur dan mengarahkan saudara-saudari yang Kaupercayakan pada kami.
Mau mengenal mereka secara pribadi dan bersikap melindungi, mau berkorban, dan berani mempertaruhkan diri.
Mencari yang hilang dan tersesat serta dengan penuh pengertian, mengajak untuk kembali menghidupi nilai-nilai luhur agar hidup mereka kian terpusatkan pada Tuhan.
Yang sakit dan lemah diteguhkan; yang kuat didukung dan diberi kesempatan untuk berkembang.
Selain dari pada itu, ya Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati, ajarlah kami bersikap seperti Engkau, dan berhati seperti hati-Mu.
Tetap bersikap karitatif, yakni tidak terlalu cepat mengadili, melainkan mau mendengarkan dan memahami orang lain.
Punya hati yang peka dan lembut, sabar dan solider seperasaan, hormat terhadap irama langkah masing-masing pribadi, tetap mendukung dan mendoakan, bila perlu disertai matiraga.
Namun di atas segalanya: berkerasulan teladan, yakni memberikan contoh, dan kesaksian nyata, dalam hidup pribadi maupun hidup bersama, seperti Engkau sendiri, ya Yesus, Guru dan Tuhan kami, telah memberikan teladan, supaya kami juga berbuat sama seperti yang telah Kauperbuat kepada kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar