Hidup Berbagi

Hidup Berbagi
Gotong Royong dalam Kerja

Kamis, 03 Februari 2011

Keutamaan Suatu Bangsa


Ketika terjadi arak-arakan besar menyusuri desa-desa, para petani yang memakai pakaian compang-camping berdiri di pinggir jalan, menyaksikan kereta kuda yang dihiasi dengan kain sutra indah, tampak seperti kendaraan yang sedang melaju turun dari surga. Berlian bergantungan di jaket kuda, dan manik-manik emas menghiasi seluruh pakaian yang membalut tubuh kuda dan keretanya. Para petani yang menonton terheran-heran, siapa gerangan yang duduk di tengah kereta dengan berhiaskan kain sutra indah gemerlapan seperti itu. Para petani itu tidak pernah bisa membayangkan bahwa kekayaan seperti itu mungkin didapatkan dan mungkin dimilikinya.

Ketika arak-arakan itu menghilang saat menuruni jalan desa yang berdebu, Confucius menggeleng-gelengkan kepala dan berkata: “Kemakmuran suatu bangsa tidaklah terdiri dari kemakmuran material tetapi keadilan.”

Sambil menoleh kepada para muridnya, Confucius berkata: “Ingatlah akan hal ini. Mengumpulkan, menumpuk kekayaan itu memecah belah bangsa. Membagi, mendistribusikan kekayaan itu menyatukan bangsa!”

1 komentar:

  1. harta kita milik siapa? bagaikan orangtua memberikan mainan kepada anaknya. sang anak menerimanya dengan gembira dan menganggapnya sebagai miliknya dan marah ketika temannya menyentuhnya. demikian kita "mendapatkan" harta dari Tuhan dan merasa memilikinya dan marah ketika orang mengganggunya. padahal semuanya adalah milikNya

    BalasHapus